Senin, 25 Februari 2013


Tips Dasar Mendaki Gunung 

Tips Dasar Mendaki Gunung Merupakan Hal terpenting yang harus diketahui sebelum melakukan aktifitas mendaki Gunung, Mendaki Gunung bukan hal yang mudah untuk dilakukan, penuh berbagai pertimbangan dan Persiapan Khusus untuk melakukan hal tersebut, Mengangap remeh hal tersebut bisa menyebabkan hal Fatal buat Sabat Pecinta Alam Sendiri. Tips Dasar Mendaki Gunung merupakan Hal dasar yang Harus diketahui pada saat ingin melakukan Pendakian, dengan mengetahui hal tersebut memungkinkan Sobat Pecinta Alam Terhindar dari hal yang tidak diinginkan pada saat Mendaki Gunung.

ada beberapa Tips Dasar Mendaki Gunung yang perlu Sobat Pecinta Alam Ketahui , Diantaranya :
  1. Mencari Informasi tempat yang akan Dituju /Lokasi Pendakian : Dengan Mengetahui Tempat yang akan dituju, Akan memudahkan Sobat mengetahui Kondisi medan atau Jalur yang akan dilalui selain itu, dengan info tersebut Sobat juga akan mengetahui hal-hal apa yang perlu dibawah untuk melalui jalur yang akan ditempuh.
  2. Training Center (TC) / Olahraga : TC sangat penting untuk dilakukan sebelum melakukan Pendakian, hal tersebut dianjutkan karena dengan melakukan TC  kondisi tubuh akan lebih Fit, serta membuat Tubuh dan stamina lebih kuat. Tubuh dan Stamina yang kuat tersebut sangat mendukung Sobat dalam melakukan Pendakian walaupun harus membawa beban yang cukup berat.
  3. Membawa Perlengkapan seperlunya: dalam melakukan pendakian dianjurkan untuk membawa barang yang sperlunya saja,  dengan membawa barang yang tidak perlu akan memakan tempat yang banyak, sehingga bebanpun bertambah, sehingga meyulitkan untuk bergerak dalam mendaki.misalnya Membawa Boneka.
  4. Perlngkapan Tidur : Perlengkapan tidur hal yang wajib bagi para Pendaki Gunung, karena hal tersebut hal diguanakan untuk melindungi Para Pendaki pada saat tidur, Misalnya : Sleeping Bag (SB)/Kantung Tidur, Tenda dan Matras/Karpet dll.
  5. Membawa Jaket/Pakaian Hangat : Jaket/Sweeter (RainCoat) digunakan saat Sobat Mengalami Kedinginan pada saat di Gunung, tentunya dengan kondisi Hujan serta Angin yang berlebihan membuat kita kedinginan, maka hal ini perlu diingat sebelum memlakukan Pendakian.dianjurkan juga untuk tidak membawa Bahan yang terbuat dari Kain Levis/jeans, kerena dapat menambah beban berat pada saat Kain tersebut basah wlapun terlihat praktius dan kuat.
  6. Gunakan Ransel (Cariier) : carrier adalah sejenis tas yang dirancang untuk digunakan dalam melakukan Pendakian Gunung maupun Kegiatan Adventur lainya, bahan yang kuat dan ringat sangat cocok digunakan untuk menyimpan pelengkapan yang akan dibawah dalam Mendaki. ukuranya pun bermacam-macam tergantung Sobat ingin menggunakan yang mana.
  7. Memakain Alas Kaki Hiking : Alas Kaki Hiking ini yakni sepatu Adventure yang dirancang untuk medan Pendakian Gunung. Biasanya juga Para Pendaki Gunung Selain membawa Sepatu pendaki, juga membawa Sendal Pendaki, dimana juga dirancang Sama Seperti Sepatu Hiking.
  8. Perlengkapan Masak dan Makan : Tentunya setelah melakukan perjalan jauh dengan Kondisi jalur yang cukup menguras tenag tentunya Sobat Pecinta Alam Merasa Kelelahan dan Lapar. sehingga dianjurkan untuk membawa Perlengkapan  Masak dan Makan yang Khusus digunakan dalam Pendakian Gunung.
  9. Kotak P3K : Perlengkapan ini salah satu hal wajib yang tidak boleh terlewatkan, dalam aktifitas Mendaki Gunung Banyak hal yang tidak terduga, Misalnya Terjatuh, Tergores, Sakit perut, Masuk angin ataupun sakit kepala, sehingga diharuskan membawa perlatan Obat-Obatan.
  10. Jas Hujan : Hal kecil ini begitu berguna pada saat Mendaki Gunung, melindungi Sobat saat Hujan, serta Jas Hujan ini juga dapat digunakan untuk dijadikan Tenda.


 Catatan tambahan Tips Dasar Mendaki Gunung :
  • Jangan Sesekali Melakukan Aktifitas Pendakiaan Pada Saat Menggunakan Obat Terlarang, Saat tubuh yang tidak Fit,  Begadang tanpa tidur sebelum berangkat Mendaki. 
  •  Jangan Tingkah Laku di Lokasi Pendakian serta Selalu Menerapkan Kode Etik Pendaki Gunung
http://www.infopecintaalam.com/

Spesies Hewan langka di Indonesia


Spesies Hewan langka di Indonesia mungkin hampir belum Sobat Pecinta Alam Ketahui Semua , termaskud Pecinta Alam Pribadi, Maka dari itu Pecinta Alam Memposting beberapa Spesies Hewan langkah di Indonesia untuk kita Ketahui Bersama. Perlu kita ketahui bersama bahwan Spesies Hewan langka di Indonesia sekarang ini dalam kondisi keteracaman punah bahkan sudah sulit untuk kita temui di indonesia.

Spesies Hewan Terlangka di Indonesia tersebut diantaranya :
  • Badak Jawa : Javan Rhino (Rhinoceros sondaicus). Badak Jawa ini merupakan salah satu Spesies langkah di dunia selain itu Badak Jawa ini juga termaksud spesies Badak terlangkah diantara Jenis Badak Lainya yang ada di Dunia ,sebab itu Badan Konservasi dunia IUCN memasukkan Badak Jawa ini kedalam  Daftar Merah yaitu Kategori sangat terancam (critically endangered).
  • Rusa Bawean : Bawean Deer (Axis kuhlii), Spesies merupakan 4 dari spesies Rusa yang ada di indonesia yang semuanya masuk dalam kategori terancam kepunahan, Rusa Bawean yang lebih dikenal dengan cara berlarinya yang sangat cepat.
  •  Macan Tutul Jawa : Java Leopard (Panthera pardus melas), jenis ini merupakan jenis Spesies Kucing terbesar terakhir yang tersisa di indonesia terkhususnya di Pulau Jawa. Spesies ini juga terbagi menjadi 2 golongan walapun subspesiesnya sama, yaitu Macan Tutul berwarna Terang Loreng dan Macan Tutul Hitam (Macan Kumbang).
  • Harimau Sumatra adalah Spesies Hewan Terlangkah di Indonesia selajuntya, Harimau Sumatra atau nama latinya Panthera tigris merupakan Jenis Harimau dari 5 Spesies harimau didunia yang masih bertahan hidup.  Panthera tigris juga termaksud Spesies Hewan langka yang sangat dilindungi di indonesia menggantikan sodaranya yang sudah punah , yakni Harimau Bali (Panthera tigris balica) dan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica).
  • Orangutan Sumatra : Sumatran Orangutan (Pongo abelii), Merupakan 11 Spesies Hewan Mamalia sangat langkah di Indonesia. Pongo Abelii ini hanya bisa ditemukan di Pulau Sumatra dan juga jenis ini termaksud Spesies Primata Besar paling terlangkah di Dunia.
 
  • Kera Hitam Sulawesib : Celebes Crested Macaque (Macaca nigra).adalah Jenis Satwa Endemik Sulawesi Utara, selain warna hitam yang menjadi ciri khas dari Kera ini juga memiliki ciri lain , yaitu dengan Jambul diatas kepalanya. Masyarakat Sulawesi Utara ini menyebutnya Yaki atau Monyet Berjambul, Bolai dan Dihe.
  • Elang Flores : Flores Hawk-eagle (Spizaetus floris), Merupakan salah satu jenis burung pemangsa. walapun Burung ini terkenal dengan sikap agresifnya memncari mangsa tetap saja terancam punah. Awalnya Burung ini dikelompokkan sebagai Keturunan Jenis dari Elang Brontok (Spizaetus cirrhatus) dengan nama ilmianya (Spizaetus cirrhatus floris). 
  


Spesies Hewan langka di Indonesia ini yang perlu kita lindungi dan Ketahui Bersama, Ada Pepatah Lama Mengatakan, " Kalau Bukan kita Siapa lagi dan Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi". Semoga dengan Postingan Spesies Hewan langka di Indonesia diatas dapat memberikan Info dan Ilmu serta dapat Memberikan kesadaran bahwa Makhluk diatas sudah diambang Kritis dan terancam kepunahan. dan Hanya kita yang mampu menyelawatkanya.

Rabu, 20 Februari 2013

pengetahuan dasar navigasi darat

Pengetahuan Dasar Navigasi Darat

Navigasi darat adalah ilmu praktis. Kemampuan bernavigasi dapat terasah jika sering berlatih. Pemahaman teori dan konsep hanyalah faktor yang membantu, dan tidak menjamin jika mengetahui teorinya secara lengkap, maka kemampuan navigasinya menjadi tinggi. Bahkan seorang jago navigasi yang tidak pernah berlatih dalam jangka waktu lama, dapat mengurangi kepekaannya dalam menerjemahkan tanda-tanda di peta ke medan sebenarnya, atau menerjemahkan tanda-tanda medan ke dalam peta. Untuk itu, latihan sesering mungkin akan membantu kita untuk dapat mengasah kepekaan, dan pada akhirnya navigasi darat yang telah kita pelajari menjadi bermanfaat untuk kita.
Pada prinsipnya navigasi adalah cara menentukan arah dan posisi, yaitu arah yang akan dituju dan posisi keberadaan navigator berada dimedan sebenarnya yang di proyeksikan pada peta.
Beberapa media dasar navigasi darat adalah :
Peta
Peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang dilihat dari atas, kemudian diperbesar atau diperkecil dengan perbandingan tertentu. Dalam navigasi darat digunakan peta topografi. Peta ini memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis kontur.
Beberapa unsur yang bisa dilihat dalam peta :
Judul peta; biasanya terdapat di atas, menunjukkan letak peta
Nomor peta; selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, kita bisa menggunakannya sebagai petunjuk jika kelak kita akan mencari sebuah peta
Koordinat peta; penjelasannya dapat dilihat dalam sub berikutnya
Kontur; adalah merupakan garis khayal yang menghubungkan titik titik yang berketinggian sama diatas permukaan laut.
Skala peta; adalah perbandingan antara jarak peta dan jarak horizontal dilapangan. Ada dua macam skala yakni skala angka (ditunjukkan dalam angka, misalkan 1:25.000, satu senti dipeta sama dengan 25.000 cm atau 250 meter di keadaan yang sebenarnya), dan skala garis (biasanya di peta skala garis berada dibawah skala angka).
Legenda peta ; adalah simbol-simbol yang dipakai dalam peta tersebut, dibuat untuk memudahkan pembaca menganalisa peta.
Di Indonesia, peta yang lazim digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi Bandung, lalu peta dari Jawatan Topologi, yang sering disebut sebagai peta AMS (American Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun 1960.
Peta AMS biasanya berskala 1:50.000 dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru, dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan interval kontur 12,5 m). Peta keluaran Bakosurtanal biasanya berwarna.
Koordinat
Peta Topografi selalu dibagi dalam kotak-kotak untuk membantu menentukan posisi dipeta dalam hitungan koordinat. Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu :
Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) ; Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik. Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis sebagai koordinat utama. Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu karvak) lebarnya adalah 3.7 cm. Pada skala 1:25.000, satu karvak sama dengan 30 detik (30″), dan pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1 menit (60″).
Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) ; Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta (60 LU, 980 BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur. Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untuk penentuan koordinat koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, satu karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian (per 2 mm). Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi sepuluh bagian (per 1 mm).
Analisa Peta
Salah satu faktor yang sangat penting dalam navigasi darat adalah analisa peta. Dengan satu peta, kita diharapkan dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang keadaan medan sebenarnya, meskipun kita belum pernah mendatangi daerah di peta tersebut.
Unsur dasar peta ; Untuk dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya, pertama kali kita harus cek informasi dasar di peta tersebut, seperti judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta dan sebagainya. Disamping itu juga bisa dianalisa ketinggian suatu titik (berdasarkan pemahaman tentang kontur), sehingga bisa diperkirakan cuaca, dan vegetasinya.
Mengenal tanda medan ; Disamping tanda pengenal yang terdapat dalam legenda peta, kita dapat menganalisa peta topografi berdasarkan bentuk kontur. Beberapa ciri kontur yang perlu dipahami sebelum menganalisa tanda medan :
Antara garis kontur satu dengan yang lainnya tidak pernah saling berpotongan
Garis yang berketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis yang berketinggian lebih tinggi, kecuali diberi keterangan secara khusus, misalnya kawah
Beda ketinggian antar kontur adalah tetap meskipun kerapatan berubah-ubah
Daerah datar mempunyai kontur jarang-jarang sedangkan daerah terjal mempunyai kontur rapat.
Beberapa tanda medan yang dapat dikenal dalam peta topografi:
Puncak bukit atau gunung biasanya berbentuk lingkaran kecil, tertelak ditengah-tengah lingkaran kontur lainnya.
Punggungan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk U yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
Lembahan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk V yang ujungnya tajam menjorok kepuncak. Kontur lembahan biasanya rapat.
Saddle, daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian
Pass, merupakan celah memanjang yang membelah suatu ketinggian
Sungai, terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian kontur, biasanya ada di lembahan, dan namanya tertera mengikuti alur sungai. Dalam membaca alur sungai ini harap diperhatikan lembahan curam, kelokan-kelokan dan arah aliran.
Bila peta daerah pantai, muara sungai merupakan tanda medan yang sangat jelas, begitu pula pulau-pulau kecil, tanjung dan teluk
Pengertian akan tanda medan ini mutlak diperlukan, sebagai asumsi awal dalam menyusun perencanaan perjalanan
Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah, dan karena sifat magnetnya, jarumnya akan selalu menunjuk arah utara-selatan (meskipun utara yang dimaksud disini bukan utara yang sebenarnya, tapi utara magnetis). Secara fisik, kompas terdiri dari :
Badan, tempat komponen lainnya berada
Jarum, selalu menunjuk arah utara selatan, dengan catatan tidak dekat dengan megnet lain/tidak dipengaruhi medan magnet, dan pergerakan jarum tidak terganggu/peta dalam posisi horizontal.
Skala penunjuk, merupakan pembagian derajat sistem mata angin.
Jenis kompas yang biasa digunakan dalam navigasi darat ada dua macam yakni kompas bidik (misal kompas prisma) dan kompas orienteering (misal kompas silva, suunto dll). Untuk membidik suatu titik, kompas bidik jika digunakan secara benar lebih akurat dari kompas silva. Namun untuk pergerakan dan kemudahan ploting peta, kompas orienteering lebih handal dan efisien.
Dalam memilih kompas, harus berdasarkan penggunaannya. Namun secara umum, kompas yang baik adalah kompas yang jarumnya dapat menunjukkan arah utara secara konsisten dan tidak bergoyang-goyang dalam waktu lama. Bahan dari badan kompas pun perlu diperhatikan harus dari bahan yang kuat/tahan banting mengingat kompas merupakan salah satu unsur vital dalam navigasi darat
Cttn: saat ini sudah banyak digunakan GPS [global positioning system] dengan tehnologi satelite untuk mengantikan beberapa fungsi kompas.
Orientasi Peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (atau dengan kata lain menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan nama puncakan, nama sungai, desa dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar posisi anda dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda dipeta adalah benar. Langkah-langkah orientasi peta:
Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok.
Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar
Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan arah medan sebenarnya
Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-tanda medan tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan
Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat hal-hal khas dari tanda medan.
Jika anda sudah lakukan itu semua, maka anda sudah mempunyai perkiraan secara kasar, dimana posisi anda di peta. Untuk memastikan posisi anda secara akurat, dipakailah metode resection.
Resection
Prinsip resection adalah menentukan posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik ini paling tidak membutuhkan dua tanda medan yang terlihat jelas dalam peta dan dapat dibidik pada medan sebenarnya (untuk latihan resection biasanya dilakukan dimedan terbuka seperti kebun teh misalnya, agar tanda medan yang ekstrim terlihat dengan jelas).
Tidak setiap tanda medan harus dibidik, minimal dua, tapi posisinya sudah pasti.
Langkah-langkah melakukan resection:
Lakukan orientasi peta
Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah
Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut (untuk alat tulis paling ideal menggunakan pensil mekanik-B2).
Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik. Kompas orienteering dapat digunakan, namun kurang akurat.
Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya. Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan.
Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita dipeta.
Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan tetapi sukar untuk dicapai atau tidak diketahui posisinya di peta. Syaratnya, sebelum intersection kita sudah harus yakin terlebih dahulu posisi kita dipeta. Biasanya sebelum intersection, kita sudah melakukan resection terlebih dahulu.
Langkah-langkah melakukan intersection adalah:
Lakukan orientasi peta
Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
Bidik obyek yang kita amati
Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3
Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.
Azimuth – Back Azimuth
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengan cara:
Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º
Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita untuk dapat melakukan ploting peta (penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan). Selain itu sudut kompas dan back azimuth ini dipakai dalam metode pergerakan sudut kompas (lurus/ man to man-biasa digunakan untuk “Kompas Bintang”). Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung pula sudut dari titik akhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan back azimuth.
Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan. Perhatikan tanda medan lain pada lintasan yang dilalui.
Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan tentukan tanda medan lain di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth.
Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik pertama tadi, untuk mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (back azimuth).
Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat dijadikan sebagai sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda. Sistem pergerakan semacam ini sering disebut sebagai sistem man to man.
Merencanakan Jalur Lintasan
Dalam navigasi darat tingkat lanjut, kita diharapkan dapat menyusun perencanaan jalur lintasan dalam sebuah medan perjalanan. Sebagai contoh anda misalnya ingin pergi ke suatu gunung, tapi dengan menggunakan jalur sendiri.
Penyusunan jalur ini dibutuhkan kepekaan yang tinggi, dalam menafsirkan sebuah peta topografi, mengumpulkan data dan informasi dan mengolahnya sehingga anda dapat menyusun sebuah perencanaan perjalanan yang matang. Dalam proses perjalanan secara keseluruhan, mulai dari transportasi sampai pembiayaan, disini kita akan membahas khusus tentang perencanaan pembuatan medan lintasan. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum anda memplot jalur lintasan.
Pertama, anda harus membekali dulu kemampuan untuk membaca peta, kemampuan untuk menafsirkan tanda-tanda medan yang tertera di peta, dan kemampuan dasar navigasi darat lain seperti resection, intersection, azimuth back azimuth, pengetahuan tentang peta kompas, dan sebagainya, minimal sebagaimana yang tercantum dalam bagian sebelum ini.
Kedua, selain informasi yang tertera dipeta, akan lebih membantu dalam perencanaan jika anda punya informasi tambahan lain tentang medan lintasan yang akan anda plot. Misalnya keterangan rekan yang pernah melewati medan tersebut, kondisi medan, vegetasi dan airnya. Semakin banyak informasi awal yang anda dapat, semakin matang rencana anda.
Tentang jalurnya sendiri, ada beberapa macam jalur lintasan yang akan kita buat. Pertama adalah tipe garis lurus, yakni jalur lintasan berupa garis yang ditarik lurus antara titik awal dan titik akhir. Kedua, tipe garis lurus dengan titik belok, yakni jalur lintasan masih berupa garis lurus, tapi lebih fleksibel karena pada titik-titik tertentu kita berbelok dengan menyesuaian kondisi medan. Yang ketiga dengan guide/patokan tanda medan tertentu, misalnya guide punggungan/guide lembahan/guide sungai. Jalur ini lebih fleksibel karena tidak lurus benar, tapi menyesuaikan kondisi medan, dengan tetap berpatokan tanda medan tertentu sebagai petokan pergerakannya.
Untuk membuat jalur lintasan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Usahakan titik awal dan titik akhir adalah tanda medan yang ekstrim, dan memungkinkan untuk resection dari titik-titik tersebut.
Titik awal harus mudah dicapai/gampang aksesnya
Disepanjang jalur lintasan harus ada tanda medan yang memadai untuk dijadikan sebagai patokan, sehingga dalam perjalanan nanti anda dapat menentukan posisi anda di peta sesering mungkin.
Dalam menentukan jalur lintasan, perhatikan kebutuhan air, kecepatan pergerakan vegetasi yang berada dijalur lintasan, serta kondisi medan lintasan. Anda harus bisa memperkirakan hari ke berapa akan menemukan air, hari ke berapa medannya berupa tanjakan terjal dan sebagainya.
Mengingat banyaknya faktor yang perlu diperhatikan, usahakan untuk selalu berdiskusi dengan regu atau dengan orang yang sudah pernah melewati jalur tersebut sehingga resiko bisa diminimalkan.
Penampang Lintasan
Penampang lintasan adalah penggambaran secara proporsional bentuk jalur lintasan jika dilihat dari samping, dengan menggunakan garis kontur sebagai acuan. Sebagaimana kita ketahui bahwa peta topografi yang dua dimensi, dan sudut pendangnya dari atas, agak sulit bagi kita untuk membayangkan bagaimana bentuk medan lintasan yang sebenarnya, terutama menyangkut ketinggian. Dalam kontur yang kerapatannya sedemikian rupa, bagaimana kira-kira bentuk di medan sebenarnya. Untuk memudahkan kita menggambarkan bentuk medan dari peta topografi yang ada, maka dibuatlah penampang lintasan.
Beberapa manfaat penampang lintasan :
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan perjalanan
Memudahkan kita untuk menggambarkan kondisi keterjalan dan kecuraman medan
Dapat mengetahui titik-titik ketinggian dan jarak dari tanda medan tertentu
Untuk menyusun penampang lintasan biasanya menggunakan kertas milimeter block, guna menambah akurasi penerjemahan dari peta topografi ke penampang.
Langkah-langkah membuat penampang lintasan:
Siapkan peta yang sudah diplot, kertas milimeter blok, pensil mekanik/pensil biasa yang runcing, penggaris dan penghapus
Buatlah sumbu x, dan y. sumbu x mewakili jarak, dengan satuan rata-rata jarak dari lintasan yang anda buat. Misal meter atau kilometer. Sumbu y mewakili ketinggian, dengan satuan mdpl (meter diatas permukaan laut). Angkanya bisa dimulai dari titik terendah atau dibawahnya dan diakhiri titik tertinggi atau diatasnya.
Tempatkan titik awal di sumbu x=0 dan sumbu y sesuai dengan ketinggian titik tersebut. Lalu peda perubahan kontur berikutnya, buatlah satu titik lagi, dengan jarak dan ketinggian sesuai dengan perubahan kontur pada jalur yang sudah anda buat. Demikian seterusnya hingga titik akhir.
Perubahan satu kontur diwakili oleh satu titik. Titik-titik tersebut dihubungkan sat sama lainnya hingga membentuk penampang berupa garis menanjak, turun dan mendatar.
Tembahkan keterangan pada tanda-tanda medan tertentu, misalkan nama-nama sungai, puncakan dan titik-titik aktivitas anda (biasanya berupa titik bivak dan titik istirahat), ataupun tanda medan lainnya. Tambahan informasi tentang vegetasi pada setiap lintasan, dan skala penampang akan lebih membantu pembaca dalam menggunakan penampang yang telah dibuat.
Ingatlah hai engkau penjelahan alam :
Take nothing, but pictures [jangan ambil sesuatu kecuali gambar]
Kill nothing, but times [jangan bunuh sesuatu kecuali waktu]
Leave nothing, but foot-print [jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak kaki]
dan senantiasa ;
Percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
Percaya kepada kawan [dalam hal ini kawan adalah rekan pegiat dan peralatan serta perlengkapan, tentu saja juga harus dibarengi bahwa diri kita sendiri juga dapat dipercaya oleh “teman” tersebut dengan menjaga, memelihara dan melindunginya]
Percaya kepada diri sendiri, yaitu percaya bahwa kita mampu melakukan segala sesuatunya

Rabu, 30 Januari 2013




http://www.gagasmedia.net/templates/ja_purity/images/arrow.pngTip & Trik Menghadapi SNMPTN
Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih sebenarnya SNMPTN itu? SNMPTN merupakan nama lain dari Sipenmaru, UMPTN, atau SPNB yang dulu pernah tenar. Sama seperti saudara-saudaranya itu, saat SNMPTN kamu bakalan duduk di antara orang-orang yang nggak kamu kenal dan mereka adalah saingan kamu.

Meski demikian, jangan ragu untuk mengikuti SNMPTN karena berikut ini ada beberapa tip & trik menghadapi SNMPTN. Di bawah ini adalah beberapa hal yang harus kamu persiapkan.

1.    Kesehatan, sangat penting karena kalau sakit, kamu tidak bisa mengikuti tes SNMPTN dan susulannya pasti akan sangat sulit.
2.    Siapkan mental dan jangan stres. Kalau kamu stres, kamu akan tambah pusing dan menderita sendiri.
3.    Siapkan diri, artinya kamu harus sudah matang dengan SNMPTN yang jelas berbeda dengan UN baik secara materi ataupun pola pengerjaannya. Kamu harus belajar, berlatih, dan berlatih, serta gunakan logikamu.
4.    Berdoa, jangan lupa, ini yang paling utama. Berdoalah semoga apa yang kamu pelajari keluar nanti di ujian dan berdoa agar kamu diberi yang terbaik. Ingat, selain berusaha maksimal, kamu juga harus berdoa dengan maksimal.

Setelah mengetahui apa yang harus kamu persiapkan menjelang ujian SNMPTN, berikut adalah tahap-tahap yang harus kamu lakukan.

1.    Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai SNMPTN dan perguruan tinggi yang kamu targetkan.
2.    Beli formulir dan daftarlah sebagai peserta di salah satu program studi IPA, IPS, atau IPC.
3.    Pilih jurusan yang sudah dipertimbangkan dengan matang dan dipertimbangkan dari segi: (a) lokasi dan biaya, (b) sesuai cita-cita, minat, dan bakat, (c) daya tampung jurusan dan peluang diterima, (d) ingat kemampuan diri sendiri, (e) masa depan karier dan pekerjaan.
4.    Siapkan formulir kesehatan dan tidak buta warna karena nanti itu akan ditanyakan. Buatlah jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan SNMPTN, minimal setelah UN.
5.    Jangan lupa siapkan foto diri terbaru, berwarna dan hitam putih dari berbagai ukuran 2 x 3; 3 x 4; 4 x 6 dan masing-masing siapkan minimal 5 lembar, ingat lebih baik lebih daripada kurang.
6.    Jika sudah mendapat kartu peserta, cek lokasi tempat kamu ujian sebelum hari pelaksanaan. Jangan sampai ketika hari H kamu baru cari lokasi, bisa-bisa kamu terlambat dan gagal ujian.
7.    Jaga baik-baik kartu ujian, jangan sampai hilang. Jika kartu ujian hilang meskipun lulus, kamu tidak bisa diterima.
8.    Siapkan pensil 2B yang asli, bawa penghapus yang bagus jangan sampai hitam saat dihapus. Jangan lupa juga membawa pulpen hitam.

 

행복하죠 (Are you happy_) without guitar


Rabu, 16 Januari 2013

Sejarah singkat Pecinta Alam Indonesia

Sejarah Singkat Pecinta Alam Indonesia

Sering kita mendengar dan menemui sekelompok manusia yang suka berpetualang di alam terbuka dengan membawa nama Pecinta Alam. Dan uniknya, nama tersebut, yakni pecinta alam hanya ditemui di Indonesia. Bukan dari segi bahasa, namun dari segi arti dan makna kalimat. Di Luar negeri sendiri mungkin lebih dikenal dengan nama Aktifis Lingkungan.



Konsep Pecinta Alam dicetuskan oleh Soe Hok Gie pada tahun 1964. Gie sendiri meninggal pada tahun 1969 karena menghirup gas beracun Gunung Semeru. Gerakan "Pecinta Alam" awalnya adalah pergerakan perlawanan yang murni kultur kebebasan sipil atas invasi militer dengan doktrin militerisme - patriotik. Perlawanan ini dilakukan dengan mengambil cara berpetualang dengan alasannya yakni :

"Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia - manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi ( kemunafikan ) dan slogan - slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung." ( Soe Hok Gie - Catatan Seorang Demonstran )

Era pecinta alam sesudah meninggalnya Soe Hok Gie ditandai dengan adanya ekspedisi besar - besaran, dan era berikutnya ditandai dengan Era 1969 - 1974, merupakan era antara masa kematian Gie dan masa muncul munculnya Kode Etik Pecinta Alam .

Era ini menandai munculnya tatanan baru dalam dunia kepecinta - alaman, dengan diisahkannya Kode Etik Pecinta Alam ( KEPAI ) di Gladian IV Ujungpandang, 24 Januari 1974. Ketika itu di barat juga sudah mengenal suatu 'Etika Lingkungan Hidup Universal' yang disepakati pada 1972. Era ini menandakan adanya suatu babak monumental dalam aktivitas kepecintaalaman Indonesia dan perhatian pada lingkungan hidup di negara - negara industri. Lima tahun setelah kematian Gie, telah memunculkan suatu kesadaran untuk menjadikan Pecinta Alam sebagai aktivitas yang teo - filosofis, beretika, cerdas, manusiawi / humanis, pro - ekologis, patriotisme dan anti - rasial.

Dalam Etika 'Etika Lingkungan Hidup Universal' Ada 3 etika yang merupakan prinsip dasar dalam kegiatan petualangan yaitu :

Take nothing but picture, Leave nothing but footprint, Kill noting but time.

Dalam Kode Etik Pecinta Alam Indonesia, disebutkan :

- Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

- Pecinta alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam sebagai makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

PRINSIP DASAR PETUALANGAN DAN PECINTA ALAM

1. Dalam pelaksanaan kegiatan petualangan terdapat etika dan prinsip dasar yang sudah disepakati bersama. Etika dan prinsip dasar tersebut muncul sebagai rasa tanggung jawab kepada alam. Selain didukung dengan perlengkapan dan peralatan yang memadai, juga dalam petualangan mutlak diperlukan kemampuan yang mencukupi. Kemampuan itu adalah kemampuan teknis yang yang berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan serta efisiensi penggunaan perlengkapan. Sebagai contoh, pendaki harus memahami ritme berjalan saat melakukan pendakian, menjaga keseimbangan pada medan yang curam dan terjal sambil membawa beban yang berat serta memahami kelebihan dan kekurangan dari perlengkapan dan peralatan yang dibawa serta paham cara penggunaannya.

2. Kemampuan kebugaran yang mencakup kebugaran spesifik yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu, kebugaran jantung dan sirkulasinya, serta kemampuan pengkondisian tubuh terhadap tekanan lingkungan alam. Berikutnya, kemampuan kemanusiawian. Ini menyangkut pengembangan sikap positif ke segala aspek untuk meningkatkan kemampuan. Hal ini mencakup determinasi / kemauan, percaya diri, kesabaran, konsentrasi, analisis diri, kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin.

3. Seorang pendaki seharusnya dapat memahami keadaan dirinya secara fisik dan mental sehingga ia dapat melakukan kontrol diri selama melakukan pendakian, apalagi jika dilakukan dalam suatu kelompok, ia harus dapat menempatkan diri sebagai anggota kelompok dan bekerja sama dalam satu tim.

4. Tak kalah penting adalah kemampuan pemahaman lingkungan. Pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan spesifik. Wawasan terhadap iklim dan medan kegiatan harus dimiliki seorang pendaki. Ia harus memahami pengaruh kondisi lingkungan terhadap dirinya dan pengaruh dirinya terhadap kondisi lingkungan yang ia datangi.

Keempat aspek kemampuan tersebut harus dimiliki seorang pendaki sebelum ia melakukan pendakian. Sebab yang akan dihadapi adalah tidak hanya sebuah pengalaman yang menantang dengan keindahan alam yang dilihatnya dari dekat, tetapi juga sebuah resiko yang amat tinggi, sebuah bahaya yang dapat mengancam keselamatannya. 
 
 
http://www.belantaraindonesia.org/2012/01/sejarah-singkat-pecinta-alam-indonesia.html

Minggu, 18 November 2012

teknik dasar survival

Banyak kejadian sesorang atau kelompok tersesat di hutan atau di gunung dan tidak tahu harus berbuat apa. Tetapi bila kita mengetahui teknik survival, tidak perlu takut. Survival adalah suatu teknik seni bertahan hidup di alam terbuka dengan menghadapi kondisi atau keadaan yang tidak menentu. Sedangkan orang yang melakukan survival disebut Survivor.
Survival yang terdiri dari delapan huruf mempunyai arti tersendiri. Definisi Survival terkandung dalam singkatan kedelapan huruf tersebut, yaitu :

S = Sadari, Sadari diri sendiri.

U = Untung dan rugi ada pada diri sendiri.

R = Rasa takut dan putus asa hilangkan.

V = Vacum, isilah kekosongan.

I = Ingatlah selalu Allah SWT dimanapun anda berada.

V = Viva, hargailah hidupmu.

A = Agama harus ditunaikan.

L = Latih dan belajarlah selalu.

sebagai penekanan, yaitu perlu adanya doa sebagai penguat batin survivor dan ketabahan hati guna mencapai keselamatan dan sampai pada tujuan yang diharapkan.



Dalam keadaan tersesat ada Pedoman yang harus selalu diperhatikan dan harus selamanya diingat oleh semua orang yang biasa melakukan perjalanan jauh yaitu STOP yang merupakan kependekan dari :

S = SEATING, berhenti dan beristirahatlah, jangan panik.

T = TAWAKAL, berfikir positif dan selalu sadar akan keadaan yang sedang dihadapi.

O = OBSERVE, amati keadaan disekitar, tentukan arah, manfaatkan alat-alat yang ada dan hindari hal-hal yang tidak perlu.

P = PLANING, buat keputuskan yang akan dilakukan dengan memikirkan konsekuensinya.




Dalam melakukan survival seseorang harus mempunyai sikap dan mental yang mendukung survival, oleh karenanya seorang survivor perlu mempunyai sikap sebagai berikut :

1.

Semangat untuk hidup. Tanpa semangat untuk hidup segala apa yang diperjuangkan akan sia-sia, dengan semangat ini akan tumbuh kekuatan, pantang menyerah dalam menghadapi permasalahan sesulit apapun.

2.
Kepercayaan diri. Dengan kepercayaan diri akan timbul perasaan dan kekuatan untuk melaksanakan sesuatu dengan segala penuh keyakinan.

3. Akal sehat. Dalam melakukan apapun kadang kita kurang mengendalikan pikiran kita sendiri apalagi dalam keadaan yang panik.

4. Disiplin dan rencana kegiatan yang matang.

5. Kemampuan belajar dari pengalaman dan materi alam bebas.

6. Pengetahuan tentang rimba, laut dan lingkungan, serta memiliki pengetahuan tentang ekologi dan biologi.




Ada beberapa pedoman yang harus diingat apabila anda ingin mencari jalan keluar jika tersesat yaitu :

1. Usahakan kembali ke jalan semula. Apabila anda sudah merasa tersesat, usahakan kembali ke jalan semula (yang sebelumnya anda lewati). Untuk mempermudah apabila melintasi hutan yang belum pernah anda lewati, gunakanlah string text, string line, atau penunjuk arah (pemberi jejak) yang lain yang bisa ditempatkan pada pohon, ranting, atau tanah. Hal ini juga mempermudah penolong dalam mengetahui keberadaan anda.

2.


Mengikuti jalan di punggungan, jangan di lembah. Apabila anda berada di punggungan akan lebih mudah terlihat oleh orang lain dari pada di lembah. Biasanya jalur pendakian dibuat di punggungan.

3. Jangan mengikuti arah sungai. Karena sungai merupakan sumber kehidupan, dan merupakan tempat minum binatang liar. Disarankan turun ke sungai hanya untuk mengambil air saja.



Apabila keadaan memaksa anda untuk tidak mungkin kembali maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

1.

Membuat tempat berlindung. Hal ini sangat penting untuk melindungi kita dari hujan dan panas. Ada beberapa macam tempat berlindung (bivac) yaitu bivac alam semisal gua, lubang pohon, atau cerukan tanah. Bivac buatan bisa dengan menggunakan ranting pohon dan dedaunan atau menggunakan ponco (jas hujan).

2.
 
Mencari air dan makanan. Air dan makanan sangat penting dalam menunjang kehidupan kita. Air bisa didapatkan dari sungai, hujan, tumbuhan rambat atau berdaun lebar, dan embun. Jangan sekali-kali mengambil air tergenang di rawa terutama yang berwarna hitam dan kehijau-hijauan. Makanan yang bisa dimakan bisa berasal dari tumbuhan dengan ciri-ciri warnanya tidak mencolok, tidak hidup menyendiri, getahnya tidak berasa gatal, dan dikelilingi binatang. Makanan juga bisa berasal dari binatang misalnya babi hutan, semua jenis unggas terutama telurnya, katak hijau, belalang, cacing sondari, ikan, udang, tikus, biawak, kadal, dan ular. Khusus untuk ular, satu jengkal dari kepala dan buntutnya dibuang.

3.

Membuat api. Api berguna dalam memberi penerangan, penghangat tubuh, memasak, menghindari binatang buas, dan penghilang rasa takut. Selain itu api berguna sebagai alat komunikasi (isyarat) dan mempermudah penolong dalam mencari anda.

Dari pada kita tersesat lebih baik kemungkinan itu diminimalisir dengan pemahaman medan pendakian serta jalur yang akan dilalui, selalu memperhatikan perubahan cuaca, bawalah perbekalan yang lebih dari cukup misal pendakian selama 4 hari dengan logistik cukup untuk 5-6 hari, jangan pernah memisahkan diri sendirian dari kelompok, dan selalu mendaftarkan diri sesuai prosedur pada pos pendakian.

Source : http://te-lo.blogspot.com/2012/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html#ixzz2CZoYq7GB